Rabu, 28 November 2012


dalam berwirausaha haruslah mempunyai sikap dan kepribadian yang lain dari pada yang lain. karena sikap merupakan kunci utama dalam berwirausaha dengan kata lain sikap yang kita miliki akan pertama kali dinilai oleh orang lain yang sedang berhadapan dengan kita. sikap dalam berwirausaha yang pertama yaitu haruslah SOPAN. sopan yaitu bertingkahlaku yang baik dan tidak merasa seolah-olah menjadio raja rumah ketika ada yang dengan bertamu. yang kedua yaitu JUJUR . jujur adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh semua orang, tapi jujur akan memberi dampak yang sangat baik meskipun jujur sering disalahartikan bahwa akan sebaliknya yaitu rugi. kejujuran tidak akan membawa kita dalam kehancuran, tetapi malah sebaliknya. sikap selanjutnya yaitu harus mampu berpikir dan bertindak kreatifdan innovatif, mampu bekerja tekun,teliti dan produktif, mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat, mampu berkarya dengan semangat kemandirian, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan berani mengambil risiko. kepribadian seorang wirausahawan akan mencerminkan bagaimana dia mengelola usahanya sendiri. dimana kita berada maka disitu kita mendapatkan tantangan bahwa kepribadian kita akan dibaca orang. sehingga kita diharuskan untuk memberikan yang terbaik dalam usaha yang kita bawa melalui kepribadian.
Salah satu tokoh yang saya kagumi yaitu H. Chairul Tanjung yang dalam bukunya “Chairul Tanjung : Si Anak Singkong”. Dalam pemikirannya Chairul Tanjung membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. maka jejaring bisa diandalkan. Bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting. Hal yang paling utama dalam pemikiran sang beliau adalah pekerja yang handal haruslah dimiliki, jadi tudak harus modal yang harus utama di miliki. Membangun kepercayaan dengan perusahaan lain adalah hal yang sangat sulit dilakukan oleh semua orang, tetapi bagi chairul tanjung kepercayaan tersebut akan datang sendiri seiring berjalannya waktu dan selama tidak ada kerancuan dalam bisnis. 
Pembentukan diri dalam berwirausaha yaitu haruslah pecaya diri dengan keputusan apa yang telah di ambil sebelumnya. Peluang usaha saat ini sangatlah sempit dan tidak sedikti orang yang gagal dalam wirausaha yang telah mereka alami. Bahkan dalam diri saya yang menjadi penghambat dalam wirausaha yaitu kurangnya kepercayaan diri dan belum bisa mengambil keputusan dengan tegas. Saya berpikir sebelumnya bahwa hal ini akan jadi penghambat, tetapi untuk merubahnya pun juga membutuhkan waktu yang lama.
Kepemimpinan merupakan tugas yang sangat berat di dalam dunia usaha. Keputusan demi keputusan yang telah diambil akan memberi dampak baik ataupun buruk kepada uasaha tersebut. Kepemimpinan yang baik haruslah mengerti segala peluang dan resiko yang ada di sekitarnya. Namun semua orang tidak tahu kejadian yang akan terjadi. Sehingga untuk menjadi pemimpin yang bersikap bijak haruslah pintar-pintar membaca peluang yang sedang ada dan meminimalis resiko yang kemungkinan akan terjadi.
Usaha yang ada di sekitar saya antara lain yaitu usaha dekorasi pernikahan. Sesuai pengamatan saya yaitu dalam dekorasi pernikahan tersebut belumlah termanajemen dengan baik. Dalam berpatokan harga pun tidak paten dan untuk gaji karyawannya pun men urut apa yang akan mereka kerjakan. Namun, jika dekorasi penikahan tersebut termanajemen dengan baik dari segi nominal, gaji karyawan, mobilisasi yang bagus, pemasaran yang bagus mungkin akan menjadi lebih baik.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, Ma akala ibnu Adam tha’aman khairan min ‘amali yadihi wa inna nabiyullah Dawud kana ya’kulu min amali yadihi . Artinya, ”Tiada makanan yang baik bagi anak Adam, kecuali yang ia dapat dari tangannya sendiri. Sesungguhnya, Nabi Daud AS makan dari hasil kreativitas tangannya (wirausaha).” (HR Bukhari).
Dari hadist di atas dapat diketahui bahwa kita harus bekerja untuk bertahan hidup. Allah juga tidak akan memberikan rezeki kepada orang tersebut jika orang tersebut tidak mau berusaha. Pembagian rezeki memang ada, tetapi kita harus bekerja untuk  mendapatkannya. Dapat disimpulkan bahwa manusia di dunia di tuntut untuk bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu yang akan mereka capai.
Kaitannya mengenal potensi diri, content keilmuan kimia dan proses pengembangan kewirausahaan yaitu mengenal potensi diri sangatlah penting, karena potensi diri yang menonjol dalam diri kita akan mengantarkan kita ke dalam dunia yang ada di lapangan. di dalam ilmu kimia juga harus mengenal potensi dir karena jika tidak kita akan  kesusahan dalam memilih pembahasan atau keilmuan yang belum kita pahami. Dalam proses pengembangan wirausaha di tuntut untuk di ambil sesuai dengan potensi yang kita miliki. Dimana kita harus berani membuktikan bahwa kita ini bisa melakukan hal tersebut karena ini merupakan potensi saya.